Alasan Endrick Pergi dari Madrid. Pada 14 November 2025, nama Endrick Felipe kembali jadi pembicaraan panas di sepak bola Eropa. Penyerang muda Brasil berusia 18 tahun ini, yang direkrut Real Madrid dari Palmeiras dengan biaya 45 juta euro pada Juli 2024, kini berada di persimpangan: kemungkinan pergi melalui pinjaman Januari mendatang. Alasan utamanya? Kurangnya waktu bermain di skuad utama Los Blancos di bawah pelatih Xabi Alonso, ditambah cedera hamstring yang bikin ia absen hampir enam bulan. Endrick, yang tiba dengan label “penerus Ronaldo”, hanya main 11 menit musim ini—terakhir Mei lalu—dan itu bikin peluangnya ke Piala Dunia 2026 terancam. Manajemen Madrid terbuka untuk opsi pinjaman, sementara Endrick sendiri set syarat ketat: klub dengan jaminan menit reguler. Di tengah musim La Liga yang kompetitif, kepergian ini bisa jadi langkah bijak untuk karirnya. Apakah ini akhir dari mimpi Madrid, atau cuma jeda sementara? Mari kita bedah alasan di balik keputusan yang bikin penggemar Brasil gelisah. REVIEW FILM
Performa Terbatas: Dari Bintang Palmeiras ke Bangku Cadangan: Alasan Endrick Pergi dari Madrid
Endrick datang ke Madrid dengan resume mentereng: 21 gol di Palmeiras sejak usia 16 tahun, termasuk hat-trick di final Copa Libertadores 2023. Tapi realita di Spanyol beda cerita. Musim debutnya 2024/2025, ia dapat 150 menit di La Liga, sumbang dua gol tapi jarang starter. Masuk musim 2025/2026, situasi makin buruk: Xabi Alonso, yang gantikan Carlo Ancelotti Juni lalu, prioritaskan rotasi ketat dengan Kylian Mbappe, Vinicius Junior, dan Rodrygo di lini depan. Endrick cuma main 11 menit total—satu cameo lawan Villarreal Oktober—dan absen sejak Mei karena cedera.
Ini bukan soal skill kurang; Alonso akui Endrick “punya bakat luar biasa” tapi butuh adaptasi taktik 4-3-3 Madrid yang fokus pressing tinggi. Di Palmeiras, ia bebas main instingif, tapi di sini, ia harus belajar positioning defensif dan kerja tim. Statistiknya minim: nol gol, satu assist di kompetisi utama. Tekanan umur muda tambah berat—ia lahir 2006, tapi ekspektasi seperti bintang dewasa. Pengamat bilang, kurang menit ini erodasi kepercayaan diri, apalagi saat Brasil panggil dia ke timnas tapi ia jarang main klub. Alami, tapi menyakitkan: Endrick yang dulu gol-machine kini jadi penonton di latihan Bernabeu.
Cedera Hamstring: Pukulan Ganda Adaptasi dan Kebugaran: Alasan Endrick Pergi dari Madrid
Cedera jadi katalisator utama alasan Endrick pergi. Hamstring kanannya robek parah akhir Mei 2025 saat laga persahabatan timnas Brasil lawan Meksiko—absen total enam bulan, termasuk pramusim Madrid. Kembali September, ia latihan penuh tapi Alonso ragu kasih menit karena risiko re-recurrence tinggi. Dokter klub sarankan pemulihan bertahap, tapi itu berarti ia ketinggalan ritme saat skuad lain sudah gaspol.
Ini bukan cedera pertama: sejak tiba, Endrick absen 20 persen laga karena masalah otot, akibat transisi dari jadwal Brasil yang lebih longgar ke intensitas Eropa. Di Palmeiras, ia main 80 persen pertandingan; di Madrid, cuma 40 persen. Tekanan fisik La Liga—lari 11 km per laga—plus tekanan mental jadi “anak ajaib” bikin tubuhnya protes. Pelatih timnas Brasil, Dorival Junior, bilang Oktober lalu bahwa Endrick “butuh klub yang beri ruang pulih tanpa tekanan”. Cedera ini tak cuma fisik, tapi juga mental: ia sempat frustrasi di media sosial, unggah foto latihan dengan caption “sabar adalah kunci”. Madrid dukung rehabilitasi, tapi tanpa menit, pemulihan sia-sia—alasan kuat kenapa pinjaman jadi opsi darurat.
Opsi Pinjaman Januari: Syarat Endrick dan Minat Klub Lain
Endrick tak mau pergi sembarangan; ia set syarat tegas untuk pinjaman: minimal 70 persen menit starter, prioritas timnas, dan klub dengan ambisi Eropa. Madrid, yang investasi besar, terbuka lepas ia Januari untuk “kembangkan tanpa tekanan”, seperti kasus Vinicius 2019 ke Flamengo. Negosiasi sudah jalan, dengan Olympique Lyon sebagai favorit utama—klub Prancis itu tawarkan peran sentral di Ligue 1, plus jalur ke Liga Champions via playoff. Chelsea juga ikut, lihat ia sebagai duet Cole Palmer, sementara Flamengo—mantan klubnya—dorong comeback untuk “pulang ke akar”.
Ini langkah strategis: Piala Dunia 2026 Juni mendatang beri Endrick target besar—ia butuh ritme untuk rebut posisi dari Richarlison. Alonso bilang, “Pinjaman bisa bagus untuknya, kami dukung keputusan.” Madrid tak mau jual permanen sekarang, tapi pinjaman enam bulan dengan opsi beli balik jadi blueprint. Minat lain dari Ajax dan Dortmund tunjukkan pasarnya luas, tapi Endrick prioritaskan klub dengan gaya serang mirip Brasil. Januari ini bisa jadi titik balik: pergi, ia dapat pengalaman; tinggal, risiko mandek lebih lama.
Kesimpulan
Alasan Endrick pergi dari Madrid—pinjaman Januari kemungkinan besar—campur performa terbatas, cedera hamstring yang telat pulih, dan kebutuhan menit untuk Piala Dunia 2026. Dari bintang Palmeiras yang penuh janji jadi cadangan di Bernabeu, cerita ini ingatkan bahwa transisi ke klub raksasa tak selalu mulus. Madrid, dengan skuad penuh bintang, paham ini investasi jangka panjang—pinjaman bisa poles Endrick jadi senjata masa depan. Bagi pemain muda Brasil ini, opsi Lyon atau Chelsea beri napas segar: main reguler, bangun kepercayaan, dan rebut tiket ke turnamen impian. Di usia 18, ia punya waktu—tapi November ini jadi momen krusial. Penggemar Madrid harap ini bukan selamat tinggal, tapi sampai jumpa yang lebih kuat. Endrick siap terbang lagi, dan sepak bola tunggu aksinya.
