Freddy Muli Minta Agar Kluivert Segera Digantikan. Pada 14 Oktober 2025 pagi ini, sorotan sepak bola Indonesia kembali tertuju pada Freddy Muli, mantan bek Timnas Garuda, yang blak-blakan tuntut pergantian pelatih Patrick Kluivert. Usai kegagalan Timnas lolos ke Piala Dunia 2026 melalui kualifikasi CAF, Muli usulkan rotasi staf kepelatihan: copot Kluivert, tapi pertahankan Simon Tahamata dan Alexander Zwiers untuk nata ulang skuad. Pernyataan ini muncul di tengah kekecewaan fans dan eks-pemain, di mana Kluivert dianggap gagal lanjutkan warisan Shin Tae-yong. Dengan lima bulan menahkodai, performa Timnas di bawah mantan striker Belanda itu penuh kontroversi—dari pemilihan pemain hingga formasi. Apa yang mendorong Muli bicara keras, dan bagaimana implikasinya bagi masa depan Garuda? Mari kita bedah lebih dalam. BERITA BASKET
Kritik Tajam Freddy Muli terhadap Keputusan Kluivert: Freddy Muli Minta Agar Kluivert Segera Digantikan
Freddy Muli tak segan kritik Kluivert, yang ia anggap kurang paham dinamika sepak bola Indonesia. Yang paling mencolok, Muli sebut keputusan tak panggil Marselino Ferdinan ke skuad kualifikasi sebagai “aneh dan tak beralasan”. Marselino, gelandang Oxbridge FC yang lagi on fire dengan delapan gol musim ini, dianggap aset krusial yang bisa ubah ritme lini tengah. “Kluivert abaikan talenta lokal yang lagi bagus, ini fatal,” tegas Muli, ingatkan bahwa tanpa pemain seperti itu, Timnas kesulitan ciptakan peluang di laga krusial lawan Irak dan Arab Saudi.
Bukan cuma soal pemilihan, Muli juga soroti formasi dua bek tengah yang dipaksakan Kluivert. Di laga kualifikasi, formasi itu bikin Garuda rentan di sayap, kebobolan enam gol dari flank dalam tiga pertandingan terakhir. Muli, yang punya pengalaman 50 caps sebagai bek, ingatkan: “Dua bek terlalu riskan lawan tim kuat, tiga bek lebih aman untuk transisi.” Kritik ini lahir dari frustrasi Muli sebagai eks-pemain yang lihat potensi Timnas terbuang. Ia bilang, Kluivert terlalu kaku dengan pakem Eropa, abaikan adaptasi ke gaya Asia Tenggara yang cepat dan fisik. Pernyataan Muli ini langsung viral, dukung tuntutan fans yang anggap Kluivert gagal bawa Garuda ke level AFF atau playoff.
Performa Timnas di Bawah Kluivert yang Mengecewakan: Freddy Muli Minta Agar Kluivert Segera Digantikan
Sejak ambil alih Mei 2025, Kluivert janjikan revolusi, tapi hasil bicara lain. Dari enam laga kualifikasi, Timnas catatkan dua menang, satu seri, tiga kalah—cukup untuk peringkat ketiga Grup F, tapi gagal lolos langsung. Gol yang dicetak hanya sembilan, kebobolan 12, dengan clean sheet minim. Laga telak 0-5 lawan Albania bulan lalu jadi titik rendah, di mana pertahanan ambruk dan serangan mandul tanpa ide segar.
Kontroversi lain muncul dari rotasi pemain: Kluivert panggil Jay Idzes dari Belanda, tapi abaikan bintang lokal seperti Marselino atau bek muda Rizky Ridho yang lagi fit. Di laga lawan Arab Saudi, formasi dua bek bikin skuad kewalahan, kebobolan dua gol dari counter. Fans sebut Kluivert tak paham kultur Timnas—ia lebih fokus drill Eropa daripada pressing intens ala Shin Tae-yong yang bawa Garuda juara AFF 2024. Statistik tak bohong: penguasaan bola rata-rata 55 persen, tapi konversi peluang hanya 15 persen. Muli bilang, “Ini bukan soal nama besar Kluivert, tapi hasil di lapangan—dan itu nol besar untuk Piala Dunia.”
Usulan Rotasi Freddy Muli untuk Bangun Kembali Garuda
Muli tak cuma kritik; ia beri solusi konkret. Usulannya: copot Kluivert sebagai head coach, tapi pertahankan Tahamata sebagai asisten dan Zwiers untuk analisis data. “Tahamata paham jiwa Garuda, Zwiers bawa data modern—kombinasi ini bisa nata ulang skuad,” katanya. Ia sarankan PSSI rekrut pelatih lokal atau Asia untuk fase AFF Cup akhir tahun, dengan fokus kembalikan Marselino dan Ridho sebagai pilar.
Usulan ini selaras dengan desakan fans pasca-kegagalan kualifikasi. Muli bayangkan skuad hybrid: 70 persen pemain lokal, 30 persen diaspora, dengan formasi tiga bek yang fleksibel. Ia puji Kluivert soal disiplin latihan, tapi bilang itu tak cukup tanpa adaptasi. Jika diterapkan, rotasi ini bisa hemat biaya—Kluivert gaji 500 ribu euro per bulan jadi beban. Muli yakin, dengan perubahan ini, Garuda bisa balik kompetitif di 2026, terutama jelang Piala Asia. Pernyataannya ini buka diskusi luas di kalangan eks-pemain, dorong PSSI gerak cepat sebelum AFF.
Kesimpulan
Tuntutan Freddy Muli agar Kluivert segera digantikan adalah panggilan darurat bagi sepak bola Indonesia pasca-gagal lolos Piala Dunia 2026. Dari kritik tajam soal pemilihan pemain dan formasi, performa mengecewakan Timnas, hingga usulan rotasi yang masuk akal, Muli tunjukkan visi untuk bangun Garuda lebih kuat. Di usia 45 tahun, ia bukan lagi bek tangguh, tapi suara berpengaruh yang ingatkan PSSI: perubahan harus sekarang, bukan besok. Bagi Kluivert, ini ujian terberat; bagi Timnas, peluang baru. Saat AFF Cup mendekat, satu hal pasti: nasib Garuda tergantung langkah cepat pemangku kepentingan. Kita tunggu saja respons PSSI di minggu-minggu ini.
