3 Pemain Real Madrid Yang Masuk Daftar Final Golden Boy. Pagi ini, 16 Oktober 2025, Real Madrid kembali jadi pusat perhatian dunia sepak bola muda saat tiga talenta andalannya—Arda Güler, Dean Huijsen, dan Franco Mastantuono—masuk daftar final 25 kandidat Golden Boy 2025. Penghargaan bergengsi ini, yang dirayakan sejak 2003, pilih pemain terbaik di bawah 21 tahun berdasarkan performa di liga top Eropa. Nominasi ini bukti kekuatan regenerasi Los Blancos di bawah Xabi Alonso, yang tekankan pengembangan junior sejak awal musim. Güler dengan sihirnya di lini tengah, Huijsen sebagai benteng belakang, dan Mastantuono si wonderkid Argentina, ketiganya wakili masa depan cerah. Saat kompetisi memanas, daftar ini jadi sinyal bahwa Madrid tak cuma andalkan bintang besar, tapi juga lahirkan penerus yang siap kuasai Eropa. BERITA BOLA
Arda Güler: Visi Magis yang Tak Terduga: 3 Pemain Real Madrid Yang Masuk Daftar Final Golden Boy
Arda Güler, gelandang serang Turki berusia 20 tahun, jadi salah satu favorit kuat di daftar Golden Boy berkat ledakan performanya musim ini. Gabung Madrid dari Fenerbahce pada 2023 dengan biaya 20 juta euro, Güler sempat kesulitan adaptasi karena cedera bahu. Tapi, di bawah Alonso, ia dapat peran bebas sebagai playmaker kedua di belakang striker, main reguler di delapan laga La Liga dengan tiga gol dan empat assist. Visi passingnya luar biasa—akurasi 92 persen, plus umpan kunci rata-rata 2,8 per laga—bikin ia beda dari gelandang biasa.
Di Timnas Turki, Güler cetak brace krusial di kualifikasi Euro 2024, bantu skuadnya lolos playoff. Alonso puji ia sebagai “pemain yang selalu ciptakan peluang dari ketiadaan,” terutama setelah gol volinya ikonik lawan tim rival bulan lalu. Nominasi Golden Boy ini bukan kejutan—ia masuk shortlist setelah musim debut impresif, dan kini rankingnya naik tajam di situs scouting. Güler wakili cerita pantang menyerah: dari bocah Turki yang diragukan hingga ancaman serius di Santiago Bernabeu. Jika terus begini, ia bisa jadi pewaris Toni Kroos di lini tengah Madrid.
Dean Huijsen: Pilar Pertahanan Muda yang Solid: 3 Pemain Real Madrid Yang Masuk Daftar Final Golden Boy
Dean Huijsen, bek tengah Belanda-Spanyol berusia 20 tahun, muncul sebagai opsi defensif andal yang bikin lini belakang Madrid lebih kokoh. Pinjam dari Juventus musim panas lalu dengan opsi beli 25 juta euro, Huijsen langsung dapat kesempatan setelah cedera bek utama. Ia main lima kali di La Liga, catat dua clean sheet dengan intersepsi rata-rata 3,2 per laga dan menang 88 persen duel udara—statistik yang bikin ia unggul di antara bek muda Eropa.
Lahir di Amsterdam tapi besar di Spanyol, Huijsen pilih bela Belanda di level U-21, di mana ia kapten dan bantu tim juara turnamen musim panas. Gaya bermainnya ala Virgil van Dijk: tenang, akurat, dan pandai baca serangan lawan. Alonso rotasi ia dengan bek senior untuk jaga kestabilan, terutama di laga Eropa di mana Madrid kebobolan minim. Nominasi Golden Boy angkat profilnya—ia satu-satunya bek di daftar final dari Madrid, tunjukkan klub ini serius bangun pertahanan jangka panjang. Huijsen bilang, “Saya belajar dari yang terbaik di sini, dan ini baru awal.” Dengan tinggi 197 cm dan fisik tangguh, ia siap jadi pilar utama musim depan.
Franco Mastantuono: Kreativitas Argentina yang Meledak
Franco Mastantuono, gelandang serang Argentina berusia 17 tahun, jadi sensasi termuda di daftar Golden Boy dari skuad Madrid. Rekrutmennya dari River Plate pada Juli 2025 senilai 45 juta euro bikin heboh—ia langsung debut di tim utama, main tiga kali dengan satu gol dan dua assist. Dribel lincah dan visi umpan pendeknya ala Angel Di Maria, ciptakan peluang rata-rata 2,5 per laga meski menitnya terbatas.
Di level junior, Mastantuono kapten Timnas Argentina U-17 yang juara Piala Dunia U-17 2023, cetak empat gol di turnamen itu. Alonso beri ia peran sebagai winger kanan atau gelandang kedua, manfaatkan kecepatannya untuk transisi cepat. Nominasi ini spesial karena ia termuda di daftar final, bandingkan dengan Yamal yang menang tahun lalu. Mastantuono wakili gelombang talenta Amerika Selatan ke Madrid, dan ia bilang, “Main di sini mimpi jadi nyata—saya siap belajar dan berkontribusi.” Dengan kontrak sampai 2030, ia punya waktu panjang untuk berkembang, tapi Golden Boy bisa jadi katalisator awal karirnya.
Kesimpulan
Tiga nominasi Golden Boy untuk Arda Güler, Dean Huijsen, dan Franco Mastantuono jadi bukti Real Madrid tetap jadi magnet talenta muda Eropa dan dunia. Dari visi Güler hingga soliditas Huijsen dan kreativitas Mastantuono, skuad Alonso punya kedalaman yang bikin klub ini tak tergantikan. Penghargaan ini bukan akhir, tapi awal—siapa pun pemenangnya, Madrid untung besar karena investasi di masa depan. Di musim yang penuh tantangan, wajah-wajah ini beri harapan: Los Blancos siap dominasi lagi, dengan bintang baru yang haus trofi. Yang pasti, pengumuman akhir tahun bakal jadi pesta bagi suporter Madrid.
