Antonio Conte Sebut Tidak Akan Mengundurkan Diri di Napoli. Pada 12 November 2025, Antonio Conte angkat bicara tegas soal masa depannya di Napoli, menepis rumor pengunduran diri yang sempat mengguncang klub. Pernyataan ini datang usai kekalahan 0-2 dari Bologna di pekan ke-13 Serie A, yang bikin Partenopei tergelincir ke posisi keenam klasemen dengan 20 poin. Conte, yang baru gabung Juni lalu, bilang langsung dalam konferensi pers: “Saya tidak akan mundur, ini pekerjaan saya dan saya komitmen penuh.” Ini respons atas spekulasi panas setelah kritik pedasnya pasca-laga, di mana dia sebut skuad kurang semangat juang. Meski Napoli lagi terpuruk—hanya dua kemenangan dari lima laga terakhir—Conte yakin bisa balikkan keadaan. Apakah ini janji sungguhan, atau strategi bertahan? Kita bedah lebih dalam di tengah hiruk-pikuk Serie A. REVIEW KOMIK
Latar Belakang Rumor Pengunduran Diri: Antonio Conte Sebut Tidak Akan Mengundurkan Diri di Napoli
Rumor Conte mundur meledak setelah laga Bologna akhir pekan lalu. Napoli kalah telak di kandang sendiri, dengan gol-gol dari dua set-piece yang soroti kelemahan pertahanan. Conte pasca-laga bilang, “Saya tidak sedang lakukan pekerjaan bagus, tim tak punya hasrat bertarung,” yang langsung diartikan sebagai sinyal keluar. Media Italia ramai dengan “showdown talks” antara Conte dan presiden Aurelio De Laurentiis, mirip drama masa lalu Conte di Chelsea atau Inter. Ini bukan pertama: sejak gabung, Conte sudah kritik transfer minim—hanya tambah satu bek musim panas—dan jadwal padat yang bikin skuad lelah.
Tapi, Conte tegas tolak. Dalam wawancara kemarin, dia bilang, “Saya tahu tekanan di sini, tapi mundur bukan solusi. Saya datang untuk bangun, bukan kabur.” Ini kontras dengan rekam jejaknya: di Tottenham, dia keluar setelah satu musim karena friksi, tapi di Napoli, kontrak tiga tahunnya masih kuat. De Laurentiis langsung dukung, sebut rumor itu “omong kosong” dan bangga punya pelatih sekaliber Conte. Latar ini ingatkan era sukses Conte di Juventus—tiga Scudetto berturut—di mana dia sabar bangun fondasi. Kini, di Napoli pasca-juara 2023, tekanan tinggi, tapi Conte lihat ini tantangan, bukan akhir.
Performa Napoli di Bawah Conte: Masalah dan Potensi: Antonio Conte Sebut Tidak Akan Mengundurkan Diri di Napoli
Napoli di bawah Conte tampil inkonsisten, tapi ada titik terang. Dari 13 laga Serie A, enam kemenangan, dua imbang, lima kekalahan—selisih gol plus tujuh yang lumayan, tapi tren buruk akhir-akhir ini hancurkan momentum. Kekalahan dari Bologna jadi yang ketiga beruntun, dengan lini depan mandul: cuma satu gol dari open play di tiga laga terakhir. Victor Osimhen, andalan utama, cetak delapan gol tapi sering boros, sementara Khvicha Kvaratskhelia struggle adaptasi taktik Conte yang pressing tinggi—possession rata-rata 58 persen, tapi konversi peluang cuma 14 persen.
Conte soroti mental: “Pemain seperti Scott McTominay tak tunjukkan lapar juara.” Ini pola musim ini—unggul awal tapi ambruk babak kedua, kebobolan 60 persen gol setelah istirahat. Tapi, potensi ada: kemenangan 3-1 atas Milan Oktober lalu tunjukkan kekuatan serangan balik, dengan assist Kvaratskhelia ke Osimhen jadi highlight. Conte ubah formasi ke 3-5-2 lebih solid, clean sheet tiga laga, tapi cedera gelandang kunci bikin rotasi sulit. Di Liga Champions, Napoli lolos grup dengan dua kemenangan dari tiga laga, bukti Conte bisa di Eropa. Masalahnya jadwal padat—lima laga Desember termasuk derby—bikin Conte butuh kesabaran, dan pernyataannya kemarin sinyal dia siap tempur panjang.
Dukungan Klub dan Strategi Jangka Panjang
De Laurentiis jadi tameng utama Conte. Presiden Napoli bilang kemarin, “Antonio tinggal, dia pelatih terbaik yang pernah kami punya—saya bangga.” Ini tutup spekulasi rift internal, meski awalnya Conte protes belanja minim. Klub janji tambah striker Januari, target pemain muda dari Serie B untuk kedalaman. Strategi Conte jangka panjang fokus regenerasi: Osimhen kontrak baru hingga 2027, Kvaratskhelia jadi kapten masa depan, plus scouting bek tangguh untuk perbaiki set-piece defense—kebobolan 40 persen dari bola mati.
Dukungan ini krusial karena Napoli lagi restrukturisasi pasca-juara 2023 yang chaos. Conte, dengan pengalaman gelar di tiga liga beda, lihat ini peluang: “Kami seperti Juventus 2011—bangun dari bawah.” Pengamat setuju: peluang Napoli finis top-four 35 persen menurut simulasi, naik kalau Conte stay. Tapi, tekanan fans tinggi—Diego Armando Maradona Stadium sering boo pasca-kalah. Pernyataan Conte kemarin redam itu, tapi butuh hasil cepat, seperti kemenangan atas tim papan bawah minggu depan. Kalau sukses, ini bisa jadi era Conte kedua di Italia.
Kesimpulan
Pernyataan Antonio Conte bahwa dia takkan mundur dari Napoli jadi angin segar di tengah krisis Partenopei musim 2025-26. Dari rumor panas pasca-kalah Bologna hingga dukungan tegas De Laurentiis, ini tunjukkan komitmen Conte bangun skuad meski performa inkonsisten dan mental lemah. Dengan potensi Osimhen-Kvaratskhelia dan strategi jangka panjang, Napoli punya modal kejar Scudetto—asal Conte sabar seperti dulu di Turin. Musim panjang, tapi pernyataannya kemarin bilang: ini bukan akhir, tapi awal perjuangan. Bagi fans, ini harapan—Conte datang untuk menang, dan dia stay untuk buktiin. Pekan depan, lapangan bakal jawab semuanya.
