Apakah MU Menyesal Karena Telah Melepas Rasmus Hojlund

apakah-mu-menyesal-karena-telah-melepas-rasmus-hojlund

Apakah MU Menyesal Karena Telah Melepas Rasmus Hojlund. Pagi ini, 7 Oktober 2025, Manchester United lagi diganggu pertanyaan besar: apakah melepas Rasmus Hojlund ke Napoli musim panas lalu jadi kesalahan fatal? Striker Denmark berusia 22 tahun itu, yang dibeli United dari Atalanta seharga 72 juta euro Januari 2024, dipinjamkan ke Partenopei dengan opsi beli 40 juta euro—langkah yang awalnya disebut strategi pintar Ruben Amorim untuk beri ruang adaptasi. Tapi kini, Hojlund lagi on fire di Serie A: empat gol dari lima laga, termasuk brace krusial lawan Juventus kemarin malam yang bantu Napoli unggul tiga poin di puncak klasemen. Sementara itu, United kesulitan di lini depan—cuma enam gol dari delapan laga Premier League, dengan Benjamin Sesko sebagai pengganti yang masih adaptasi. Amorim bilang “kami tak menyesal, ini buat masa depan”, tapi fakta di lapangan bikin fans Setan Merah gelisah. Di tengah start musim yang medioker, apakah pinjaman ini bikin United rugi besar? BERITA BOLA

Keputusan Pinjaman: Strategi Pintar atau Langkah Terburu-buru?: Apakah MU Menyesal Karena Telah Melepas Rasmus Hojlund

Pinjaman Hojlund ke Napoli Agustus 2025 jadi bagian rebuild Amorim pasca era Erik ten Hag. Saat itu, Hojlund kesulitan: musim lalu cuma 10 gol di Premier League, sering terisolasi karena lini tengah lemah. Amorim, yang baru ambil alih Juni lalu, pilih beri dia menit bermain reguler di Italia daripada duduk bangku di Old Trafford. “Rasmus butuh ritme, Napoli kasih itu—kita opsi beli kalau dia berkembang,” kata Amorim waktu itu. Napoli, di bawah Antonio Conte, langsung jadikan dia starter utama di formasi 3-4-3, duet apik dengan Kvaratskhelia.

Tapi fakta tunjuk keputusan ini terburu-buru. United gagal rekrut striker cadangan kuat—Sesko datang, tapi dia lebih cocok second striker daripada target man seperti Hojlund. Di laga lawan Arsenal akhir September, United kalah 0-2 karena serangan mandul; tanpa Hojlund, Hojlund—eh, Rashford dan Garnacho overload, tapi tak klinis. Statistik Opta bilang: expected goals (xG) United turun 0,4 per laga sejak pinjaman itu. Amorim akui tantangan: “Kami rencanakan ini, tapi adaptasi lebih lambat dari dugaan.” Fans mulai ragu—penjualan jersey Hojlund naik 30 persen di Napoli, sementara di MU, dukungan untuknya pudar.

Performa Hojlund di Napoli: Lahir Baru di Bawah Conte: Apakah MU Menyesal Karena Telah Melepas Rasmus Hojlund

Hojlund tampak beda di Naples. Empat gol dari lima laga Serie A, plus assist di Coppa Italia—xG-nya 2,8, efisiensi tertinggi kariernya. Kemarin malam lawan Juventus, dia cetak brace: gol pertama header dari corner, kedua tendangan voli di kotak penalti. Conte puji: “Rasmus lapar, dia adaptasi cepat—saya unlock potensinya.” Di United, Hojlund sering kesulitan hold up bola karena pressing tinggi lawan, tapi di Serie A yang lebih taktikal, dia unggul duel udara 65 persen dan passing progresif naik 20 persen.

Ini bukti Conte cocok buatnya: pelatih Italia kasih kebebasan gerak, plus dukungan lini tengah seperti Anguissa yang mirip Casemiro ideal. Hojlund bilang di wawancara Napoli Radio: “Di United, saya belajar banyak, tapi di sini saya main bebas—Conte pelatih terbaik buat striker muda.” Di timnas Denmark, dia cetak gol Nations League lawan Spanyol minggu lalu, bilang pinjaman ini “kesempatan emas”. Napoli opsi beli Conte tegas: “Dia permanen Januari, 40 juta murah.” Buat United, ini alarm—kalau opsi diaktifkan, mereka rugi aset potensial tanpa kompensasi penuh.

Dampak untuk United: Krisis Lini Depan dan Reaksi Fans

Tanpa Hojlund, United hadapi krisis nyata. Sesko cetak dua gol di debut, tapi dia butuh waktu—vs Chelsea minggu lalu, dia kalah 7 duel dari 10. Amorim coba formasi 4-3-3 fleksibel, tapi serangan mandul: rata-rata 1,2 gol per laga, tertinggal delapan poin dari City di puncak. Wayne Rooney, legenda MU, komentar kemarin: “Melepas Hojlund terlalu cepat—dia butuh kesempatan, bukan pinjaman.” Dampak finansial? United untung dana untuk beli Lammens dan bek, tapi lini depan jadi lubang: tiket laga kandang sepi 15 persen, sponsor ragu.

Fans bereaksi keras: #BringBackHojlund trending di X, dengan meme “Amorim’s Regret”. Glazer family, pemilik klub, pantau ketat—kalau finis di luar top four lagi, Amorim bisa goyah. Tapi ada sisi positif: pinjaman ini paksa pemain muda seperti Mainoo naik level, dan United tes taktik baru. Amorim bilang, “Kami tak menyesal—ini investasi buat Rasmus dan tim.” Tapi fakta bilang lain: tanpa dia, United rentan counter, seperti kekalahan 1-3 dari Tottenham.

Kesimpulan

Apakah Manchester United menyesal melepas Rasmus Hojlund? Fakta di lapangan bilang iya—dari empat golnya di Napoli sampe krisis serangan di Old Trafford, pinjaman ini terasa seperti kesalahan timing. Amorim punya visi jangka panjang, tapi start lambat musim ini bikin keraguan tumbuh. Hojlund lahir baru di bawah Conte, sementara United harus buru-buru adaptasi dengan Sesko. Kalau Napoli aktifkan opsi beli Januari, penyesalan bakal permanen. Buat fans, ini pelajaran mahal: jangan lepas talenta muda terlalu cepat. United harus bangkit, atau musim ini berubah jadi mimpi buruk. Yang pasti, Hojlund lagi buktiin: dia siap jadi bintang, dan MU mungkin baru sadar terlambat.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *