Hasil Akhir Pertandingan AS Monaco vs PSG. Malam Minggu, 29 November 2025, Stade Louis II di Monaco menjadi saksi kejutan besar Ligue 1 saat tuan rumah mengalahkan pemimpin klasemen Paris Saint-Germain dengan skor tipis 1-0. Gol tunggal Takumi Minamino di menit ke-68 memastikan kemenangan berharga bagi AS Monaco, yang kini naik ke peringkat keenam dengan 23 poin, hanya tiga poin dari zona Champions League. Bagi PSG, kekalahan kedua musim ini ini seperti tamparan keras—mereka tetap di puncak dengan 30 poin, tapi Marseille bisa samakan poin jika menang besok. Drama bertambah saat bek Monaco Thilo Kehrer mendapat kartu merah di menit ke-80, membuat timnya bertahan dengan 10 pemain selama 10 menit plus injury time. Pertandingan ini tunjukkan betapa rapuhnya dominasi PSG, meski mereka kuasai bola 68 persen, sementara Monaco unggul xG 1.2 lawan 1.0 tamu. REVIEW KOMIK
Babak Pertama yang Seimbang dan Minim Peluang: Hasil Akhir Pertandingan AS Monaco vs PSG
Babak pertama berjalan ketat, seperti dua tim saling jaga rahasia. Monaco lebih berbahaya di depan, dengan penguasaan bola 32 persen tapi ciptakan tiga peluang berbahaya—termasuk sundulan Mohammed Salisu di menit ke-12 yang membentur mistar gawang setelah umpan silang Caio Henrique. PSG, datang dengan tiga kemenangan beruntun termasuk 3-2 atas Lyon, kesulitan tembus pertahanan tuan rumah. Khvicha Kvaratskhelia sempat bikin kiper Lucas Chevalier sibuk di menit ke-35 dengan tendangan melengkung, tapi peluang itu digagalkan dengan mudah. Vitinha dan Joao Neves mendikte tempo lini tengah tamu, tapi finishing kurang tajam—hanya satu tembakan tepat sasaran dari 10 usaha. Skor 0-0 hingga turun minum terasa adil, meski pelatih Adi Hutter sudah instruksikan timnya tekan lebih tinggi untuk manfaatkan kecepatan Minamino di sayap.
Gol Minamino dan Tekanan PSG yang Sia-Sia: Hasil Akhir Pertandingan AS Monaco vs PSG
Klimaks datang di menit ke-68. Aleksandr Golovin, yang kembali dari cedera, kirim umpan silang akurat dari sisi kanan. Minamino, mantan bintang Liverpool, kontrol bola sempurna sebelum lepaskan half-volley presisi ke sudut kiri bawah gawang Chevalier—gol keempatnya musim ini yang langsung ubah momentum. PSG langsung bereaksi, masukkan Ibrahim Mbaye ganti Kvaratskhelia untuk tambah kekuatan depan, tapi pertahanan Monaco yang dipimpin Kehrer tetap kokoh. Pelatih Luis Enrique ubah formasi ke 3-4-3 di menit ke-75, tapi tekanan mereka sia-sia: sundulan Senny Mayulu dari corner melebar, dan tembakan Vitinha digagalkan kiper di injury time. Monaco, dengan formasi 4-2-3-1 yang fleksibel, kuasai transisi cepat meski penguasaan bola kalah jauh. xG PSG naik jadi 1.0 di babak kedua, tapi efisiensi tuan rumah yang jadi pembeda.
Kartu Merah Kehrer dan Pertahanan Heroik Monaco
Drama memuncak di menit ke-80 saat Kehrer, mantan bek PSG, lakukan pelanggaran keras terhadap Mbaye. Wasit tunjuk kartu merah langsung setelah review VAR, tinggalkan Monaco dengan 10 pemain. PSG banjiri kotak penalti, ciptakan empat peluang dalam 10 menit terakhir—termasuk header Joao Neves yang melebar tipis dari umpan Neves. Tapi semangat tim tuan rumah luar biasa: Hutter instruksikan bertahan kompak, dengan Salisu dan Vanderson menang 12 dari 14 duel udara. Chevalier heroik, gagalkan dua tembakan jarak dekat dari Vitinha dan satu lagi dari Mbaye. Kartu kuning untuk Jordy Diatta karena protes tambah ketegangan, tapi Monaco tahan tekanan selama tujuh menit injury time. Ini rekor kedua bagi Kehrer musim ini, tapi justru bikin timnya lebih solid—mereka tak kebobolan di enam laga kandang terakhir.
Kesimpulan
Kemenangan 1-0 atas PSG ini seperti obat mujarab bagi AS Monaco yang kini haus posisi Eropa, perpanjang rekor unbeaten home jadi delapan laga di Ligue 1. Minamino bukti nilai dirinya sejak pindah dari Liverpool, sementara Golovin dan Salisu layak puji atas kontribusi tak terlihat. Bagi PSG, kekalahan ini peringatan bahwa gelar tak lagi aman—terutama dengan jadwal padat Liga Champions lawan Tottenham. Marseille bisa ambil alih puncak besok, bikin persaingan Ligue 1 makin sengit. Pertandingan di Stade Louis II malam itu ingatkan sepak bola Prancis penuh kejutan: satu gol, satu kartu merah, bisa ubah klasemen. Musim 2025/26 masih panjang, tapi Monaco tampak siap gigit lebih dalam di paruh kedua.
