Komentar Eks Striker Premier League, Haaland Masih Lemah. Polemik panas mewarnai akhir November 2025 setelah seorang mantan striker Premier League legendaris blak-blakan kritik Erling Haaland. Dalam wawancara terbaru, ia sebut Haaland “masih lemah” di beberapa aspek krusial meski jadi top scorer liga dengan angka gila. Komentar ini langsung viral karena Haaland lagi on fire, baru saja perpanjang kontrak panjang dan bawa Norwegia lolos Piala Dunia 2026. Tapi kritik ini bukan tanpa dasar – mantan bintang itu soroti kelemahan yang sering jadi bahan debat penggemar. INFO CASINO
Kritik Langsung dari Legenda: Komentar Eks Striker Premier League, Haaland Masih Lemah
Mantan striker yang pernah cetak ratusan gol di Premier League itu tegas: “Haaland monster di kotak penalti, tapi di luar itu masih lemah. All-round game-nya belum level top dunia.” Ia bandingkan dengan striker komplet seperti dirinya dulu yang bisa dribel, assist, dan bantu build-up. Menurutnya, Haaland terlalu bergantung servis rekan – kalau tim lagi mandul kreativitas, dia sering hilang. “Kalau nggak ada umpan matang, dia seperti pemain biasa aja,” tambahnya. Komentar ini muncul pas Haaland lagi dibandingkan dengan rekor-rekor lama, tapi sang legenda ingatkan jangan buru-buru sejajarkan dengan fenomena abadi.
Kelemahan yang Terlihat di Lapangan: Komentar Eks Striker Premier League, Haaland Masih Lemah
Haaland memang rajin cetak gol – musim ini sudah lebih dari 25 di semua kompetisi per November 2025. Tapi statistik lain bikin kritik masuk akal: assist minim, dribel sukses rendah, dan kontribusi tanpa bola kurang. Di laga-laga besar, ia sering kesulitan kalau dijaga ketat dua bek atau tim lawan parkir bus. Mantan striker itu bilang, “Striker hebat harus bisa ciptakan peluang sendiri, bukan cuma tunggu tap-in.” Haaland punya fisik mengerikan dan penyelesaian dingin, tapi link-up play dan hold-up ball masih jadi PR besar, terutama saat tim butuh variasi serangan.
Respons dan Pembelaan dari Haaland
Haaland sendiri pernah tanggapi kritik serupa dengan santai: “Saya nggak peduli orang bilang apa, saya fokus main.” Pelatihnya juga bela habis-habisan, sebut Haaland “penyelesai terbaik dunia” dan kritik dari eks pemain sering berlebihan. Tapi di balik itu, Haaland akui sedang kerja keras tingkatkan aspek lain – terlihat dari latihan ekstra dan perpanjangan kontrak yang tunjukkan komitmen jangka panjang. Banyak analis setuju, di usia 25 tahun, Haaland masih punya waktu berevolusi jadi lebih komplet.
Kesimpulan
Komentar mantan striker Premier League ini bikin debat Haaland makin hidup: apakah dia sudah sempurna atau masih lemah di luar kotak penalti? Faktanya, gol-golnya tak terbantahkan, tapi kritik soal all-round game jadi pengingat bahwa jadi legenda butuh lebih dari sekadar angka. Haaland lagi di puncak, tapi pernyataan “masih lemah” ini bisa jadi motivasi ekstra buat Norwegia itu bukti diri di Piala Dunia 2026. Yang pasti, diskusi ini tunjukkan standar Haaland sudah setinggi langit – dan itu sendiri prestasi luar biasa.
