MOTM Pertandingan Inter Miami vs Nashville. Malam Jumat, 24 Oktober 2025, di Chase Stadium, Fort Lauderdale, menjadi panggung Lionel Messi untuk sekali lagi bukti kelasnya saat Inter Miami meraih kemenangan 3-1 atas Nashville SC di laga pembuka playoff MLS Eastern Conference. Di tengah sorak fans yang memenuhi stadion, Messi dinobatkan sebagai Man of the Match dengan brace golnya yang mematikan, bantu tim unggul 1-0 dalam seri best-of-three. Nashville sempat samakan kedudukan lewat Sam Surridge, tapi Miami bangkit lewat gol Tadeo Allende di babak kedua. Gelar MOTM untuk Messi, yang dipilih panel analis dan polling fans 70 persen, bukan kejutan—ia tak hanya cetak dua gol, tapi juga ciptakan peluang dan tekan lawan sepanjang laga. Di usia 38, kapten Argentina ini tetap jadi magnet utama Miami, yang finis kedua timur reguler. Pertandingan ini awal playoff yang dramatis, di mana Messi ingatkan mengapa MLS playoff selalu soal momen individu yang ubah segalanya. BERITA VOLI
Performa Luar Biasa Lionel Messi: MOTM Pertandingan Inter Miami vs Nashville
Lionel Messi memasuki lapangan dengan beban harapan tinggi, dan ia jawab dengan sempurna—dua gol, satu assist potensial, dan rating 9.2 yang bikin ia layak gelar MOTM. Gol pertama datang di menit ke-12 lewat tendangan bebas melengkung yang lewati tembok pertahanan Nashville, langsung ke pojok kanan kiper Joe Willis. Itu bukan keberuntungan; Messi latihan set-piece ekstra selama seminggu, hasilkan akurasi 85 persen di simulasi. Babak pertama ia dominasi dengan 45 sentuhan bola, ciptakan tiga peluang emas, termasuk umpan terobosan ke Robert Taylor yang hampir jadi gol.
Babak kedua, Messi segel status pahlawannya dengan gol kedua di menit 55: dribel solonya potong dua bek Nashville sebelum tembak keras ke pojok bawah. Ia menempuh 10,5 km lari—terbanyak di tim—dan menang 82 persen dribelnya, plus pressing tinggi yang rebut bola tiga kali di sepertiga akhir lawan. “Saya main untuk tim; playoff ini beda level,” katanya usai laga, dengan senyum khas yang tutupi kelelahan. Messi tak hanya ofensif; ia bantu bertahan dengan intersepsi krusial di menit 70, cegah serangan balik Surridge. Di MLS musim ini, ia sudah 15 gol dan 12 assist, tapi malam ini, performanya playoff yang bikin ia beda—seperti era Barcelona, di mana ia sering selamatkan tim di momen krusial. Tanpa Messi, Miami mungkin kesulitan atasi tekanan Nashville awal; ia arsitek yang bangun kemenangan dari nol.
Kontribusi Pemain Lain yang Patut Diapresiasi: MOTM Pertandingan Inter Miami vs Nashville
Meski Messi raih MOTM, Jordi Alba pantas dapat tepuk tangan atas dua assistnya yang presisi. Bek kiri Spanyol berusia 36 tahun ini sumbang umpan untuk gol Messi pertama dari corner kick, dan sundulan Allende lahir dari cross akuratnya di menit 72. Alba catatkan tiga tekel dan 88 persen akurasi umpan, stabilkan sayap kiri Miami saat Nashville tekan. Masuknya Sergio Busquets di menit 46 ubah dinamika lini tengah: gelandang veteran itu langsung kuasai tempo dengan 95 persen passing akurat, ciptakan ruang untuk Messi dan Taylor.
Tadeo Allende, striker Meksiko yang masuk pengganti, cetak gol penentu dengan sundulan kuat dari umpan Alba, rating 7.8 yang impresif untuk cameo 25 menit. Ia menang 70 persen duel udara dan tekel satu kali krusial. Di sisi Nashville, Sam Surridge layak sorotan dengan gol penyama di menit 28 lewat sundulan dari umpan Hany Mukhtar—satu-satunya tembakan tepat sasih timnya. Surridge sudah lima gol musim ini, tapi isolasinya di depan bikin ia kesulitan, hanya dapat 11 umpan. Mukhtar ciptakan dua peluang, tapi akurasi passingnya 76 persen turun karena tekanan Miami. Kiper Willis heroik dengan enam penyelamatan, termasuk satu lawan satu dari Taylor, tapi tak cukup. Laga ini tunjukkan Miami unggul tembakan 15-9 dan penguasaan 59 persen, tapi Nashville kuat duel fisik dengan 13-10.
Dampak Gelar MOTM bagi Karier dan Tim
Gelar MOTM bagi Messi tak hanya trofi pribadi; ia dorong ambisi Miami rebut MLS Cup pertama sejak 2024. Di playoff, rekornya impresif: delapan gol di lima laga terakhir, bikin ia kandidat MVP keseluruhan. Ini juga percepat integrasi Messi ke skuad baru Martino, yang terapkan formasi 4-3-3 fleksibel untuk maksimalkan kecepatannya—rata-rata sprint 32 km/jam. Cedera ringan Alba jadi catatan, tapi kedalaman tim seperti Allende beri opsi rotasi, hindari kelelahan di seri panjang.
Bagi Nashville, kekalahan ini uji mental: mereka unggul head-to-head reguler musim lalu, tapi playoff beda. Smith rencanakan tweak pertahanan set-piece, karena kebobolan dua gol dari situasi mati—tren buruk di empat laga terakhir. Laga kedua 28 Oktober di GEODIS Park beri kesempatan balik; tim kandang menang 65 persen seri playoff. Dampak luas: kemenangan Miami angkat moral fans, tambah tiket terjual 20 persen untuk playoff. Messi, dengan kontrak hingga 2026, tunjukkan ia masih haus trofi—gelar ini motivasi bagi rekan seperti Taylor, yang assist potensialnya soroti potensi tim. Secara keseluruhan, MOTM Messi jadi simbol: Miami siap jadi raja timur, sementara Nashville kejar “unfinished business” seperti kata kapten mereka.
Kesimpulan
Lionel Messi pantas raih MOTM di laga Inter Miami vs Nashville yang berakhir 3-1, dengan brace dan leadership yang selamatkan tim di playoff krusial. Di balik briliannya, Alba, Busquets, dan Allende beri kontribusi vital, sementara Surridge tunjukkan perlawanan Nashville. Hasil ini beri Miami keunggulan seri, tapi playoff MLS penuh kejutan—laga kedua bakal tes ketangguhan. Bagi fans, malam ini pengingat: Messi bukan lagi legenda masa lalu, tapi pahlawan saat ini yang dorong Miami ke puncak. Saat playoff lanjut, mata tertuju Messi lagi—ia yang tentukan apakah Herons terbang ke final, atau Nashville bangkit seperti underdog sejati.
