Pecat Xabi Alonso Itu Bukan Masalah Besar Untuk Madrid. Xabi Alonso, yang baru ditunjuk sebagai pelatih Real Madrid pada Juni 2025 menggantikan Carlo Ancelotti, kini menghadapi tekanan besar di tengah performa tim yang menurun pada Desember 2025. Meski awal musim berjalan mulus dengan start kuat, serangkaian hasil buruk seperti kekalahan dari Manchester City dan draw beruntun membuat posisinya goyah. Rumor pemecatan beredar luas, tapi banyak pengamat menilai memecat Alonso bukan masalah besar bagi Madrid, mengingat sejarah klub yang sering berganti pelatih untuk kembali ke jalur juara. BERITA BASKET
Sejarah Madrid dengan Pergantian Pelatih: Pecat Xabi Alonso Itu Bukan Masalah Besar Untuk Madrid
Real Madrid terkenal dengan kebijakan tegas terhadap pelatih saat hasil tak memuaskan. Dalam dekade terakhir, klub sudah ganti beberapa nama besar, termasuk pemecatan Ancelotti di masa lalu sebelum ia kembali dan sukses lagi. Alonso datang dengan reputasi tinggi setelah sukses di Leverkusen, tapi tekanan di Bernabeu jauh lebih besar. Klub punya tradisi cepat bertindak, seperti saat memecat pelatih lain di tengah musim jika titel terancam. Memecat Alonso, meski baru beberapa bulan, tak akan jadi hal baru—itu bagian dari DNA Madrid untuk prioritaskan hasil instan.
Ketersediaan Kandidat Pengganti yang Kuat: Pecat Xabi Alonso Itu Bukan Masalah Besar Untuk Madrid
Salah satu alasan pemecatan tak jadi masalah besar adalah banyaknya opsi pengganti berkualitas. Nama seperti Zinedine Zidane selalu jadi favorit, dengan rekam jejak tiga gelar Liga Champions berturut-turut. Ada juga Alvaro Arbeloa dari tim Castilla yang paham kultur klub, atau bahkan figur eksternal berpengalaman. Pemain seperti Jude Bellingham dan Rodrygo pun tunjukkan dukungan, tapi skuad berisi bintang dunia ini butuh sosok yang bisa maksimalkan potensi mereka. Dengan struktur klub yang solid, transisi ke pelatih baru bisa cepat dan minim gangguan.
Dampak Jangka Panjang bagi Klub
Memecat Alonso bisa jadi langkah strategis untuk selamatkan musim 2025/2026, terutama dengan jadwal padat dan target gelar di La Liga serta Liga Champions. Meski Alonso bawa ide segar seperti pressing tinggi, adaptasi skuad tak selalu mulus, terutama dengan pemain senior yang terbiasa gaya lebih fleksibel. Klub punya sumber daya finansial dan pengaruh untuk tarik pelatih top, membuat perubahan ini tak terlalu risky. Di masa lalu, pergantian serupa sering bawa rebound positif, seperti saat Zidane gantikan pelatih sebelumnya.
Kesimpulan
Pecat Xabi Alonso memang bukan masalah besar bagi Real Madrid, mengingat sejarah sukses mereka dengan rotasi pelatih dan ketersediaan kandidat berkualitas. Di tengah tekanan Desember 2025, langkah ini bisa jadi katalisator untuk bangkit dan pertahankan dominasi. Alonso punya potensi besar, tapi ekspektasi di Bernabeu tak kenal kompromi. Siapapun penggantinya, Madrid tetap favorit juara, dengan fondasi skuad yang kuat untuk era baru. Masa depan klub terlihat tetap cerah, apa pun keputusannya.
