PSSI Tertarik Untuk Bawa Jenson Seelt ke Indonesia. Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) kembali menunjukkan minat pada pemain keturunan untuk memperkuat Timnas Indonesia, kali ini tertuju pada Jenson Seelt. Bek tengah berusia 22 tahun yang sedang dipinjamkan ke klub Bundesliga, VfL Wolfsburg, dari Sunderland ini memiliki darah Maluku dari sang kakek. Di akhir Desember 2025, rumor ketertarikan PSSI semakin kencang, terutama setelah Seelt beri kode positif melalui wawancara tentang akar Indonesia dan kecintaannya pada makanan seperti soto. Dengan kebutuhan lini belakang yang solid, Seelt jadi kandidat menarik untuk naturalisasi. INFO SLOT
Profil dan Keturunan Jenson Seelt: PSSI Tertarik Untuk Bawa Jenson Seelt ke Indonesia
Jenson Seelt lahir 23 Mei 2003 di Ede, Belanda, dengan tinggi 192 cm yang ideal untuk duel udara dan build-up play modern. Kariernya dimulai di akademi PSV Eindhoven, di mana ia debut senior sebelum pindah ke Sunderland pada 2023. Kini dipinjamkan ke Wolfsburg sejak September 2025, ia tunjukkan performa impresif di Bundesliga dengan kemampuan defensif solid dan passing akurat. Keturunannya dari Indonesia berasal dari kakek yang lahir dan besar di Maluku, meski Seelt belum pernah berkunjung ke sana. Ia sering hubungi kakeknya dan akui bangga dengan warisan itu, bahkan sebut ingin datang ke Indonesia suatu hari. Sinyal ini jadi angin segar bagi PSSI yang sedang cari bek jangkung untuk tambah variasi taktis.
Alasan PSSI Tertarik pada Seelt: PSSI Tertarik Untuk Bawa Jenson Seelt ke Indonesia
PSSI melihat Seelt sebagai solusi jangka panjang untuk lini belakang Timnas Indonesia yang butuh kedalaman berkualitas. Dengan postur menjulang dan pengalaman di liga top Eropa, ia bisa jadi pilar utama selama satu dekade ke depan. Seelt unggul di heading, transisi cepat, dan organisasi pertahanan—cocok untuk gaya intens pelatih baru seperti John Herdman. Kode dari Seelt sendiri, seperti cerita tentang kakek Maluku dan suka soto, tunjukkan keterbukaan hati untuk bela Garuda. Di tengah prioritas naik ranking FIFA dan sukses di turnamen regional, tambahan pemain seperti ini bisa beri dimensi baru, terutama saat hadapi lawan kuat di kualifikasi atau FIFA Series.
Tantangan dan Prospek Naturalisasi
Proses naturalisasi Seelt tak mudah, mengingat ia pernah dipanggil timnas Belanda U-20 dan fokus karier di Eropa. PSSI harus yakinkan ia pilih Indonesia, apalagi dengan persaingan dari klub-klub besar. Namun, sinyal positif dari Seelt—seperti rencana kunjungi Maluku—bikin peluang terbuka lebar. Jika berhasil, ia bisa debut di FIFA Series Maret 2026 atau Piala AFF akhir tahun. PSSI juga harus atur timing agar tak ganggu adaptasi di Wolfsburg, tapi keuntungan jangka panjang jelas: bek muda prime yang tambah soliditas skuad campuran naturalisasi dan lokal.
Kesimpulan
Minat PSSI bawa Jenson Seelt ke Indonesia jadi kabar menggembirakan di akhir 2025, dengan potensi besar perkuat lini belakang Garuda. Dari keturunan Maluku hingga kode terbuka tentang Indonesia, Seelt punya semua elemen untuk jadi aset berharga. Jika proses naturalisasi lancar, ia bisa jadi tambahan krusial untuk target ambisius seperti Piala AFF juara atau kompetitif di level Asia. Penggemar patut antisipasi perkembangan ini, karena satu pemain berkualitas bisa ubah wajah Timnas Indonesia ke depan. Sepak bola Tanah Air butuh talenta seperti Seelt untuk langkah lebih jauh di panggung internasional.
